Minggu, 11 Januari 2009

KEPEMIMPINAN PEMUDA MENYONGSONG MASA DEPAN [1]

Oleh : Drs. JONNI MARDIZAL, MM [2]

PROLOG

Sungguh amat baik apabila kita mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan yang maha kuasa, karena atas perkenan-Nya, kegiatan Pelatihan Kepemimpinan GEMAKU ini, dapat diselenggarakan pada malam ini.

Hadirin yang berbahagia,

Eksistensi pemuda tidak dapat dipungkiri telah mengukir goresan penting seiring perjalanan dinamika kehidupan bangsa, sehingga menjadi titik strategis untuk tumpahnya perhatian dari berbagai kalangan dan banyak kepentingan, baik formal maupun nonformal, sesaat maupun jangka panjang, individual maupun organisasional.

Dalam kehidupan suatu bangsa, pemuda memiliki peran strategis yang sulit diabaikan. Bahkan dikatakan, keberlangsungan dan kejayaan suatu bangsa bertumpu pada sejauh mana pemuda negeri tersebut meneguhkan kreativitas dan produktivitasnya.

Sebagai pewaris hari esok, generasi muda Indonesia harus siap dituntut memilih masa depan bangsa ini. Para pendahulu kita yang telah melakukan gerak inisiatif dan perubahan untuk kepentingan bangsa, harus diletakkan sebagai inspirasi penataan generasi muda ke depan.

Hal terpenting agar tetap berdirinya suatu bangsa adalah perasaam kebersamaan dan persaudaraan sebagai komunitas bangsa. Inilah yang memungkinkan begitu banyak orang bersedia melenyapkan nyawanya demi sebuah komunitas yang kerap dibayangkan mampu menghadirkan kesejahteraan bersama.

Ernest Renan pernah mengatakan : “Qu’est-le qui fait une nation? L’est le d’etre ensemble”. Apa yang melahirkan sebuah bangsa? Ialah kemauan yang kuat untuk kebersamaan. Semangat kebersamaan itulah yang menjadikan para pemuda mampu mewujudkan kemerdekaan bangsanya.

Ada dua pelajaran sejarah yang menonjol yang dapat kita petik dari pengalaman pendahulu kita di masa lampau. Pertama, mutlaknya persatuan dan kesatuan untuk memenegakan perjuangan bangsa. Kedua, kepeloporan pemuda dalam setiap lika-liku peristiwa sejarah perjalanan bangsa.

Selain itu, pemuda seyogyanya menyadari bahwa dalam dirinya tersimpan potensi yang sangat vital, dinamis dan kreatif, karena kedudukannya sebagai penerus perjuangan bangsa, pembangun hari depan bangsa, sumber insani pembangunan bangsa, kader pemimpin bangsa, warga negara yang pancasilais.

Sebagai penggerak perjuangan, pemuda haruslah menjadi motor penggerak bangsa. Pejabat, pengusaha, mahasiswa, pedagang, budayawan, semua kalangan apapun predikatnya yang disandangnya, harus menampilkan dirinya sebagai motivator. Mampu menggugah kesadaran masyarakat, sehingga keikutsertaan mereka dilandaskan atas dasar pertimbangan akal sehat dan dapat dipertanggungjawabkan.

PEMUDA DAN KEPEMIMPINAN

Pembangunan nasional pada hakekatnya adalah : pembangunan manusia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia. Landasan pelaksanaan pembangunan nasional adalah Pancasila dan UUD 1945.

Hakekat pembangunan ialah: rangkaian upaya perkembangan dan perubahan yang dilangsungkan secara sadar, sengaja, berencana, dan bertujuan oleh satu kelompok (orang, suku, rakyat, bangsa) menuju pada modernitas dan taraf kehidupan yang lebih tinggi.

Modernitas yang ingin dicapai itu bersfiat multidimensional. Semua ini ditujukan pada usaha membina bangsa atau “national building” di tengah kemajuan zaman.

Menurut Goerge R. Terry alam bukunya “Principles of Management”. Pemuda minimal harus mempunyai sepuluh sifat yang dimilikinya, yakni:

  1. Kekuatan jasmani, merupakan syarat bagi pemimpin yang bekerja keras. Situasi yang tidak teratur menghendaki kemampuan jasmani untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan yang ada.
  2. Stabilitas emosi, seorang pemimpin harus dapat diperhitungkan, artinya ia tidak mudah marah, berfikir jernih, dapat mengendalikan emosi dengan baik.
  3. Pengetahuan tentang potensi individu, yaitu kemampuan untuk mengerti aspirasi bawahan, mampu menugaskan seseorang sesuai dengan kapasitasnya.
  4. Kejujuran, ia mampu jujur untuk dirinya dan untuk orang lain.
  5. Kecerdasan, seorang pemimpin harus mampu untuk melihat jauh ke depan, mengambil langkah-langkah strategis yang diperlukan, dapat meprediksikan bahwa sesuatu yang dilakukan akan menimbulkan dampak positif dan negatif.
  6. Keterampilan membimbing, pemipin yang baik juga berprilaku sebagai guru. Kemampuan memotivasi adalah sesuatu kelebihan yang harus dimiliki, sehingga bawahanya memperoleh bimbingan yang diperlukan.
  7. Obyektif, seorang pemimpin harus berfikir obyektif, tidak mengada-ada, berbagai pertimbangan harus menjadi rujukan, mampu memberi alasan yang masuk akal, rasional dan tidak subyektif.
  8. Keteramiplan Sosial, melingkupi kepekaan sosial, ramah dan penuh pengertian, secara tidak disadari dapat mempengaruhi orang lain.
  9. Kecakapan teknis/manajerial, seorang pemimpin harus unggul dengan berbagai kelebihan yang dimilikinya, baik secara teknis maupun kemampuan manajerial. Ia mampu membuat rencana, mengelolanya dan bahkan ikut mengontrol dengan seksama.
  10. Dorongan pribadi, seorang pemimpin tentunya harus memiliki hasrat yang kuat untuk menjadi pemimpin. Motivasi untuk maju sangat kuat, tidak takut pada rintangan yang menghadang.

Bentuk kepemimpinan khas yang dikehendaki ada pada kaum muda adalah: kepemimpinan yang berorientasi pada kekaryaan. Artinya kepemimpinan tersebut mempunyai kemampuan- kemampuan sebagai berikut :

  1. Bisa memberikan dan mengembangkan motivasi-motivasi untuk berkarya dan membangun.
  2. Mampu menggerakan orang lain, sehingga mereka mau dan rela secara bersama-sama mencapai satu tujuan, dengan berkarya secara kooperatif dan kolektif.
  3. Sanggup mempengaruhi dan meyakinkan orang lain sehingga mereka menyadari akan urgensinya pembangunan.
  4. Tulus dan ikhlas melaksanakan usaha pembangunan melalui perbuatan kongrit dan keteladanan/keutamaan.

Tantangan zaman yang dihadapi seluruh bangsa –termasuk generasi mudanya- khususnya dalam wujud kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, teknologi, urbanisasi dan industrialisasi, memberikan pengaruh terhadap tata kehidupan negara Indonesia dan masyarakatnya. Dari hal yang telah disebutkan di atas, maka perlu adanya pembekalan kepemimpinan dan keahlian kepemimpinan teknis dan sosial bagi generasi muda. Khususnya perlu ditingkatkan idealisme, patriotisme dan nasionalisme di kalangan generasi muda.

Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Pengurus Pusat Generasi Muda Khunghusu Indonesia (GEMAKU) yang telah memprogram kegiatan pelatihan kepemimpinan di lingkungan GEMAKU.

EPILOG

Akhirnya, semoga kegiatan Pelatihan Kepemimpinan GEMAKU ini, mampu menambah wawasan kepemimpinan bagi para peserta, sehingga diharapkan nanti dapat lahir pemimpin-pemimpin dari kalangan GEMAKU.

Dengan mengharapkan ridho dari Tuhan Yang Maha Kuasa, kegiatan pelatihan kepemimpinan GEMAKU, dengan ini resmi dibuka. Terima Kasih, mohon maaf jika ada kekhilafan. Selamat malam.



[1] Disampaikan pada Acara Pelatihan Kepemimpinan Pemuda GEMAKU, tanggal 25 Desember 2008 di Padepokan Judo Ciloto, Jawa Barat.

[2] Kepala Bidang Organisasi pada Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda, Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga RI